Cari Blog Ini
Minggu, 16 Oktober 2011
SEJARAH INFORMASI SEKITAR DATARAN TINGGI DIENG
Kompleks pegunungan di Provinsi Jawa Tengah bagian tengah; berjajar di
sebelah utara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Meliputi:
G. Sumbing (3.371 m), G. Sundoro (3.151 m), G. Perahu (2.565 m), G.
Bismo (2.365 m) dan 0. Rogojembangan (2.177 m). Nama Dieng berasal dan
dihyang, ialah kayangan. Di atas dataran Dieng masih ada beberapa candi
sederhana. Dahulu merupakan tempat ziarah raja-raja di Jawa Tengah yang
benagama Hindu; dan daerah Bawang
di Pekalongan ada tangga ke Dieng. Seluruh kompleks Pegunungan Dieng
telah berkembang men] adi daerah pariwisata: plato Dieng, di sebelah
selatan G. Perahu di kawasan Kabupaten Wonosobo dan Desa Bandongan di
kaki 0. Sumbing di kawasan Kabupaten Magelang. Selain menyajikan
keindahan alam yang khas, Dieng juga menyimpan peninggalan-peninggalan
sejarah; gejala-gejala postvulkanisme mengundang hasrat
peneliti sejarah untuk menggali tabir sejarah masa lampau, sedangkan
ahli-ahli geologi dapat mengadakan penelitian dan dapat mengintroduksi
teknik mutakhir untuk memanfaatkan sumber daya yang terdapat di sana.
Fasilitas angkutan melalui Wonosobo ke dan dan Dieng lancar. Plato Dieng
rata-rata berketinggian 2.050 m di permukaan laut dikelilingi
bukit-bukit; suhu rata-rata berkisar antara 13° s/d 17°C. Ada 4
telaga/danau vulkanik yaitu Telaga Warna, Telaga Pangilon, Sitenus, dan
Balekambang. Gejala-gejala postvulkanisme (adanya solfatar, mofet,
fumarola) dapat dilihat di kawah si Kidang, Si Len dan Condrodimuko.
Sumber geotermal (panas bumi) Dieng telah dibor pada pertengahan 1972
pada kedalaman 183 m; suhu yang tercatat lebih dan 100°; ditaksir
bertekanan 2 atmosfer; diperkirakan akan mendatangkan tenaga listnik
tidak kurang dan 10 MW. 1928, ahli-ahli dari belanda
telah melakukan pemboran percobaan di tempat yang sama pada kedalaman
100 m, suhu tercatat 100°C. Peninggalan-peninggalan sejarah berbentuk
candi-candi berjumlah 7 buah, diberi nama wayang. Hasil pertanian:
kubis, kacang babi, tembakau, kentang, gandum, feldrum (tanaman bahan baku obat nyamuk), dan jamur merang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar